TITIKNOL.ID, TANJUNG REDEB – Daya dongkrak Pendapatan Asli Daerah atau PAD di Kabupaten Berau dinilai masih melemah, tak bisa andalkan dana transfer pusat.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Syadiah, menyoroti masih rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Berau dibandingkan dengan besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang hampir mencapai Rp5 triliun.
Menurutnya, diperlukan terobosan nyata agar Kabupaten Berau bisa lebih mandiri secara fiskal.
PAD Berau masih sekitar Rp 300 miliar. Jika dibandingkan dengan total APBD, angkanya masih jauh dari ideal.
“Harus ada langkah strategis agar paling tidak PAD bisa mencapai 10 persen dari total APBD,” paparnya pada Rabu (2/7/2025).
Syarifatul menekankan, peningkatan PAD tidak bisa lepas dari dua aspek penting, yakni penguatan sumber daya manusia (SDM) dan transformasi ekonomi daerah.
Keduanya harus menjadi titik berat dalam perencanaan pembangunan ke depan.
Dia menilai, potensi Berau sebenarnya cukup besar untuk mendongkrak pendapatan daerah.
Baik dari sektor pariwisata, industri, maupun sumber daya alam lainnya.
Namun, potensi tersebut belum tergarap optimal. Karena itu, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) didorong untuk bekerja lebih agresif dan progresif dalam mengejar peluang-peluang tersebut.
Tren kebutuhan dan peluang PAD itu naik terus, apalagi jika melihat proyeksi dari tahun 2026 hingga tahun 2030.
“Ini harus dijadikan motivasi untuk lebih giat menggali sumber-sumber baru,” katanya.
Salah satu langkah konkret yang disarankan adalah optimalisasi kinerja perusahaan daerah atau Perusda.
Menurutnya, Perusda yang dikelola secara baik memiliki potensi besar untuk menjadi penopang pendapatan asli daerah.
Perusda harus diberi ruang untuk berkembang dan benar-benar dijalankan sesuai tujuan pembentukannya.
“Kalau dikelola maksimal, bisa jadi sumber PAD yang cukup signifikan,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata agar potensi yang ada tidak terus terlewatkan.
Peningkatan PAD, menurutnya, tidak hanya soal angka, tapi juga menjadi cermin kemandirian daerah dalam menjalankan pembangunan.
Wakil Bupati Berau, Gamalis pun setuju untuk meningkatkan PAD dengan menggali potensi daerah yang ada di Kabupaten Berau.
Dirinya singgung soal ketergantungan pada dana transfer pusat yang menurutnya tidak dapat diandalkan selamanya.
Oleh karena itu, ia mendorong optimalisasi PAD melalui penggalian seluruh potensi yang ada.
“Kita harus mulai bertumpu pada PAD. Gali seluruh potensi daerah agar bisa meningkatkan kemandirian fiskal,” tandasnya.
Tak lupa, ia menekankan penting agar program-program Bappelitbang disusun dengan tepat sasaran, terutama menyentuh wilayah di luar perkotaan.
“Fokus pembangunan jangan hanya di kota. Segala masukan tentunya harus kita tindak lanjuti agar pembangunan kita makin terarah dan akuntabel,” bebernya. (*)