TITIKNOL.ID, NUSANTARA – Di tengah pesatnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), sebuah konsep arsitektur ambisius telah menarik perhatian: BUMN Tower.
Dirancang oleh konsultan arsitektur muda Indonesia, Alien Design Consultant (Alien DC), bekerja sama dengan Atkins, menara ini digadang-gadang melampaui batas fungsionalitas gedung pencakar langit, menjadi simbol kemakmuran dan persatuan bangsa di jantung kota baru.
Konsep desain utama BUMN Tower berpegangan pada filosofi “Paddy as a symbol of prosperity” atau padi sebagai simbol kemakmuran.
Awalnya, menara ini dirancang menyerupai tumpukan padi, melambangkan kumpulan berbagai perusahaan BUMN yang bersatu di bawah naungan Kementerian BUMN.
Tujuannya adalah menyinergikan sumber daya Indonesia demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
BUMN Tower diibaratkan sebagai lumbung inovasi dan ekonomi yang akan mempromosikan kemajuan Indonesia di kancah global.
Menara ini dirancang untuk mencapai ketinggian monumental, diwacanakan hingga 700-778 meter.
Jika terwujud, menara ini berpotensi menjadi menara tertinggi di Asia Tenggara dan sebuah tengaran global.
Sebuah jembatan penghubung (sky bridge) di tengah menara bukan hanya elemen struktural, melainkan simbol kolaborasi, sinergi, dan persatuan yang harus terjalin kuat di antara perusahaan-perusahaan pelat merah.
Mega Kompleks Mixed-Use
Kompleks ini tidak hanya berisi perkantoran. BUMN Tower dirancang sebagai mega kompleks mixed-use yang menghasilkan positive revenue dengan fasilitas lengkap, meliputi:
- Observasi Deck di puncak menara
- Digital Hub dan fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition)
Waterfront F&B - Museum Kelas Dunia dan Cultural Centre
Selaras dengan prinsip Forest City dan Net Zero Emission IKN, BUMN Tower mengintegrasikan aspek keberlanjutan secara mendalam.
Menara ini direncanakan memanfaatkan teknologi energi terbarukan seperti atap dan fasad fotovoltaik (solar panel), serta turbin angin untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Desainnya mengintegrasikan lanskap alami Kalimantan dengan menyediakan ruang hijau, rooftop garden, dan plaza yang walkable.
Dengan demikian, BUMN Tower diharapkan menjadi benchmark baru arsitektur modern Indonesia yang mampu menggabungkan teknologi canggih, efisiensi energi, dan identitas kultural lokal.
Hanya Wacana di Persimpangan Jalan
Meskipun konsep desain dan filosofi BUMN Tower memukau publik, status realisasi proyek monumental ini berada di persimpangan jalan.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa ide pembangunan menara ikonik ini muncul dari diskusi di lapangan, namun sayangnya, hingga akhir tahun 2025, tidak ada kabar terbaru terkait kelanjutan pembangunannya.
“Hingga saat ini, Otorita IKN menyatakan tidak mendengar adanya kelanjutan pembangunan menara ikonik tersebut,” ungkap Basuki, Rabu (29/10/2025).
Kesenjangan antara wacana ambisius untuk membangun menara ikonik tertinggi (yang sempat dibandingkan dengan Burj Khalifa) dan realisasi di lapangan menunjukkan bahwa IKN kini sangat fokus pada kepastian investasi, efisiensi anggaran, dan prudent spending.
Proyek yang diprioritaskan adalah yang memiliki kepastian pendanaan dari investor swasta atau yang dialokasikan secara ketat melalui APBN untuk infrastruktur dasar.
BUMN Tower IKN, dengan demikian, saat ini bukan hanya simbol kemakmuran, tetapi juga studi kasus yang menarik tentang ambisi arsitektur dan realitas perencanaan kota masa depan.
Menara Padi karya Alien DC ini tetap menjadi salah satu desain paling ikonik dan menarik yang pernah diusulkan untuk IKN Nusantara. (*)












