TITIKNOL.ID, SAMARINDA – DPRD Samarinda melalui Komisi III angkat bicara mengenai wacana penggunaan bus listrik yang menuai polemik. Belakangan beredar bahwa pengadaan bus listrik dibatalkan dan berubah opsi menggunakan bus konvensional.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengatakan penggunaan bus listrik belum cukup mendukung untuk kondisi jalanan di Kota Tepian.
Terkait hal itu, Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie mengungkapkan, tujuan awal penggunaan bus listrik karena ingin mengurai kemacetan di Samarinda. Namun, ia menilai hal tersebut tidak semerta-merta bisa signifikan.
“Itu untuk mengurai kemacetan, tapi kan hal begini tidak semerta-merta bisa signifikan,” terangnya.
Novan mencontohkan bahwa masih banyak masyarakat Samarinda yang tinggal di daerah ataupun di dalam gang, sehingga bakal menyulitkan apalagi ketika tidak ada halte di sekitar wilayah tersebut.
“Contoh saja orang yang tinggal di daerah ataupun di dalam-dalam gang, apakah halte atau tempat berhentinya ada atau tidak di daerah mereka ya kan seperti itu,” jelas Novan.
Kendati demikian, ia menyebut masih akan menunggu sejumlah terobosan dari Pemkot Samarinda terkait hal itu.
“Tapi hal ini kita menyambut baik tinggal nanti mengatur sistemnya seperti apa biar bisa lebih maksimal dengan mengurai atau mengurangi tingkat kemacetan,” tutupnya.
Novan berharap, Pemkot Samarinda dapat segera mencari solusi terkait rencana penggunaan bus listrik. Menurutnya, penggunaan bus listrik masih bisa menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di Samarinda, asalkan ada sejumlah terobosan yang dilakukan, seperti menambah titik tunggu di lokasi yang strategis. (adv)