Titiknol IKN

Otorita IKN Minta Ditampilkan Kesenian Lokal saat HUT RI di Ibu Kota Nusantara

60
×

Otorita IKN Minta Ditampilkan Kesenian Lokal saat HUT RI di Ibu Kota Nusantara

Sebarkan artikel ini

Suku-suku yang ada di Kaltim dapat tampil dan berpartisipasi untuk menampilkan keseniannya, di anjang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2024, merupakan perdana bakal diselenggarakan di Nusantara

DISKUSI – Direktorat Kebudayaan, Budaya dan Ekonomi Kreatif Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, menggelar diskusi  dengan para tokoh adat, pelaku budaya di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan pakar kebudayaan. TITIKNOL.ID/HO/OIKN

TITIKNOL.ID,BALIKPAPAN –  Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui Direktorat Kebudayaan, Budaya dan Ekonomi Kreatif Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, menggelar diskusi  dengan para tokoh adat, pelaku budaya di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan pakar kebudayaan.

Diskudi ini untuk menyusun Rencana Induk (Renduk) Pemajuan Kebudayaan di Ibu Kota Nusantara (IKN),

Diskusi yang dilaksanakan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Renduk Pemajuan Kebudayaan di IKN tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni Rabu (3/4/2024) hingga Kamis (4/4/2024) bertempat di Hotel Gran Senyiur Balikpapan.

“FGD Penyusunan Renduk ini kelak bisa dijadikan sebagai pedoman bagi Otorita IKN untuk penyusunan program untuk mengembangkan kebudayaan di IKN, serta strategi yang akan disusun dalam kebijakan kebudayaan di Nusantara,” ujar Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhsin Palinrungi ketika membuka kegiatan.

Ia mengungkapkan, semua pihak tentu sudah memahami Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dimana diketahui ada lebih 700 budaya yang ada di Indonesia.

Tentu, pihaknya tidak dapat mengundang semua, namun hadirin yang telah hadir merupakan representasi suku yg ada di Kaltim guna mendiskusikan Penyusunan Renduk Pemajuan Kebudayaan di IKN.

“Kami berharap kehadirannya dapat memberikan pemikiran dan kontribusi yang konstruktif dalam pemajuan kebudayaan di IKN,” harapnya.

Selain itu, tambahnya, Otorita IKN berharap dari dua kabupaten representasi yakni Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU), bisa memberikan paparan pokok-pokok pemikirannya mengenai pemajuan kebudayaan di Nusantara. Tentunya nanti akan berkembang kebudayaan di Nusantara.

Baca Juga:   Tunjang IKN Nusantara, PUPR Akan Bangun Jembatan Kembar di Pulau Balang

“Tentu kebudayaan lokal juga bisa dikombinasikan dengan budaya Nasional sehingga kita dapat mewujudkan kota Nusantara sebagai kota Dunia yang layak huni,” terangnya.

Ditambahkannya, kebudayan lokal ini diharapkan dapat mengambil bagian juga dalam momentum ini.

Suku-suku yang ada di Kaltim dapat tampil dan berpartisipasi untuk menampilkan keseniannya, di anjang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2024, merupakan perdana bakal diselenggarakan di Nusantara.

Ditempat sama Sastri Sunastri mewakili bidang rumpun Ilmu Arkeologi Bahasa dan Sastra mengungkapkan, pihaknya telah melakukan riset yang difokuskan di rumah program tentang identitas kebudayaan dan peradaban Nusantara. Riset ini cukup kaya, dimana ada cerita preservasi budaya Sepaku.

Dimana ada cerita rakyat yang menemukan cerita suku dayak, balik dan paser balik. Ini menggambarkan identitas masyarakat. Ditemukan pula beberapa cerita seperti asal usul dan perkawinan.

“Penelitian ini menggunakan Natural research Processing. Kami menemukan. Hasilnya ada beberapa nama suku dan wilayah, dan Toponimi Desa/Dusun berbasis pendekatan linguistik dan tradisi lisan,” jelasnya.

Pihaknya juga telah melakukan penelitian mengenai Vitalitas dan pemertahanan Bahasa Dusun di Kabupaten Paser, Kaltim. Upaya Penguatan Identitas Bangsa di IKN. Hasilnya ditemukan bahwa status bahasa Dusun terancam punah.

Adapun beberapa hasil penelitian yang fokus di wilayah Kaltim antara lainnya, pelestarian warisan budaya tak benda sebagai dampak kehadiran IKN, dilema minoritas muslim Tionghoa di Kalimantan Barat, Menjaga kontinuitas nilai budaya dan transformasi untuk mewujudkan identitas IKN.

Lalu ada pola spatial temporal peninggalan kerajaan Islam di IKN, menurut para arkeolog, wilayah kalimantan ini menjadi sangat penting dimana ada penemuan arkeolog tertua. Tanah IKN ini lebih tua dari tanah yang berada di pulau Jawa. Bahkan bahasa melayu (rumpun Austronesia) ini mengalami penyebaran melalui pulau Kalimantan terlebih dahulu.

Baca Juga:   CLC Singapura Sepakat Ikut Kembangkan Kota Layak Huni di IKN Nusantara

“Identifikasi proses komunikasi kepala Adat dalam pemecahan konflik Budaya Di PPU, ditemukan Story Comics makam keramat, Bagaimana cerita rakyat dapat menjadi arah pengembangan kreatif bidang wisata. Lalu ada multikulturalisme peradaban nusantara masa lalu. Bagaimana terbentuknya identitas Kaltim, dengan memverifikasi bidang sosiologis dan virologis,” pungkasnya. (*)