Penajam

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

59
×

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Sebarkan artikel ini

Dinas Perpustakaan dan Arsip merupakan penerima manfaat Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Perpustakaan Nasional sejak tahun 2020, dan penerima bantuan replikasi  desa pada tahun 2021 sebanyak 3 desa yaitu : Babulu Darat, Desa Sidorejo, Desa Binuang

Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Penajam Paser Utara, Aswar Bakri. TITIKNOL.ID

Catatan: Aswar Bakri (Sekretaris Dispusip PPU)

PERPUSTAKAAN turut serta berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Dinas Perpustakaan dan Arsip merupakan penerima manfaat Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Perpustakaan Nasional sejak tahun 2020, dan penerima bantuan replikasi  desa pada tahun 2021 sebanyak 3 desa yaitu : Babulu Darat, Desa Sidorejo, Desa Binuang.

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia, dampak yang diharapkan dari transformasi perpustakaan ini berupa peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat.

Perpustakaan pada saat ini tidak hanya sebagai tempat peminjaman buku dan baca buku saja namun dibutuhkan perpustakaan yang mampu memberdayakan dan menjadi ruang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menemukan solusi sesuai kebutuhan mereka melalui layanan informasi.

Dalam pelaksanaan kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, perpustakaan perlu ada upaya membangun literasi masyarakat.

Menurut Syarif Bando ada 5 tingkatan literasi :

1.            Literasi Dasar : kemampuan baca tulis, menghitung dan pembentukan karakter

2.            Kemampuan mengakses dan menjangkau bahan bacaan yang akurat, terkini, terlengkap dan tepercaya.

3.            kemampuan memahami hal yang tersurat dan tersirat, berkaitan dengan kemampuan memahami kalimat, paragraf, dan struktur teks untuk mengidentifikasi fakta, argumen, atau tujuan dari tulisan tersebut.

4.            pemaknaan literasi yang berkaitan dengan kemampuan mengemukakan ide, gagasan, mewujudkan inovasi dan kreativitas baru sejalan dengan perkembangan teknologi dan perubahan yang semakin cepat.

5.            Tahapan literasi kelima adalah kemampuan memproduksi barang dan/atau jasa yang dapat bersaing dalam kompetisi global. Artinya, literasi bukan hanya tentang pemahaman dan konsumsi informasi, melainkan tentang penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan dampak nyata dalam konteks ekonomi global yang dinamis.

Baca Juga:   Dinas Perkimtan PPU Siapkan 85 Ha Lahan untuk Hutan Kota

Strategi  dalam kegatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial  ada 3 (tiga) yaitu :

1.            Peningkatan layanan informasi :

•             Penambahan jumlah bahan Pustaka pada tahun 2020 sebanyak 3300 judul 6979 eksemplar dan pada tahun 2024 adalah sebanyak6767 judul dan 13450 eksemplar :

•             Penambahan layanan internet/ komputer, sejak tahun 2023 Dinas Perpustakaan memiliki layanan komputer.

•             Ruang Theater, DISPUSIP PPU memiliki ruang theater yang biasa digunakan oleh pengunjung untuk nonton film edukasi terutama pengunjung anak anak TK, SD, ruang theater juga digunakan untuk kegiatan pertemuan, rapat, workshop dll.

•             Pojok Baca Digital : Layanan Pojok Baca yang menyediakan sebagaian besar koleksi digital, Pojok Baca digital berada di Taman Rozaline sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas yang sedang berwisata ke Taman Rozaline tersebut. Pojok Baca Digital juga dapat digunakan sebagai tempat kegiatan pelibatan masyarakat seperti pelatihan mendongeng, pelatihan tari ronggeng dan kegiatan sosialisasi.

•             Playground Indoor

Dinas Perpustakaan memiliki playgroun indoor yang dikhususkan untuk pengunjung anak-anak TK yang berkunjung saat kegiatan wisata edukasi  bertujuan agar anak-anak senang berada diperpustakaan.

2.            Pelibatan Masyarakat

Mengadakan dan memfasilitasi  kegiatan yang melibatkan masyarakat sebagai peserta kegiatan seperti workshop, sosialisasi dan pelatihan-pelatihan.

3.            Advokasi :

Strategi untuk mempengaruhi pihak lain (advokasi) untuk mendukung dan bekerjasama dengan pihak lain. Advokasi  yang pernah dilaksanakan oleh DISPUSIP PPU adalah kerjasama dengan “Rumah Jamur”, pelatihan budidaya Jamur, Sanggar Entero pelatihan tari ronggeng, DPMD, DISDIKPORA, BLK Waru, SLB. (Advertorial/Bersambung)