Samarinda

Kaltim Bersisian dengan Ibu Kota Nusantara, Siap Menyajikan Pelestarian Budaya

×

Kaltim Bersisian dengan Ibu Kota Nusantara, Siap Menyajikan Pelestarian Budaya

Sebarkan artikel ini
KEBUDAYAAN DI KALTIM - Sekda Kalimantan Timur, Sri Wahyuni dalam kegiatan Focus Group Discution (FGD) di Swissbell Hotel Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (11/6/2024) soal Pemajuan Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif. Provinsi Kalimantan Timur bersisian dengan Ibu Kota Nusantara, tentu saja siap untuk menyajikan pelestarian budaya. (Humas Pemprov Kaltim)

“Kita ajak duduk bersama agar kebudayaan yang kita miliki tetap lestari.”

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur bersisian dengan Ibu Kota Nusantara, tentu saja siap untuk menyajikan pelestarian budaya.

Demikian disampaikan oleh Sekda Kalimantan Timur, Sri Wahyuni dalam kegiatan Focus Group Discution (FGD) di Swissbell Hotel Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (11/6/2024) soal Pemajuan Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif. 

Grup diskusi ini dalam rangka penyiapan bahan kebijakan Pemajuan Kebudayaan dan Bidang Ekonomi Kreatif di Provinsi Kalimantan Timur.

Sekda Sri Wahyuni menegaskan bidang Pemajuan Kebudayaan dan bidang Ekonomi Kreatif merupakan dua sisi yang beririsan.

“Pemajuan kebudayaan itu lebih kepada proses hulunya,” ujar Sri Wahyuni via press rilis dari Humas Pemprov Kaltim yang dikutip Titiknol.id.

Dalam FGD lanjutnya, dibahas apa saja yang harus dilakukan dan ada delapan objek pemajuan kebudayaan.

“Mana area yang harus menjadi perhatian kita, tentu dimulai dari data base ya,” ujarnya.

Selain itu, dibahas pembagian kebudayaan termasuk masukan para pemangku kepentingan di sektor pemajuan kebudayaan.

Sehingga ketika Kaltim bersisian dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), maka sudah siap menyajikan pelestarian budayanya.

“Mulai dari mana, siapa pelakunya,” tegasnya.

Bicara kebudayaan menurut Sekda, tidak hanya untuk pelajar, tetapi semua pemangku kebudayaan dan penggiat budaya.

“Kita ajak duduk bersama agar kebudayaan yang kita miliki tetap lestari,” tandasnya.

Sementara sektor ekonomi kreatif sebut Sekda, sudah memberikan kontribusi 5,61 persen atau sebesar Rp 29 triliun bagi ekonomi Kalimantan Timur tahun 2023,

“Angka Rp29 triliun tidak kecil,” sebutnya.

Bagi Sekda Sri Wahyuni, pemerintah perlu melakukan pengukuran kontribusi ekonomi kreatif.

“Agar diketahui bagaimana pertumbuhannya di Kalimantan Timur,” tandasnya.

Baca Juga:   KPK Siap Kawal Otorita IKN Nusantara Tanpa Korupsi

Dia pun berharap, setiap tahun atau minimal 2 tahun sekali ada pengukuran agar diketahui sektor mana yang perlu diintervensi dan pertumbuhannya tinggi, serta mana yang mulai ada pergerakan.

“Kita menitip pesan agar edukasi ekraf bisa tersistem dengan bagus,” imbuhnya.

Menurut Sekda Sri, siapapun orang yang bertugas menangani ekraf tidak boleh dari nol.

“Di dalam sistem itu sudah ada, apa sih ekraf itu, ekosistemnya seperti apa, termasuk peta jalannya,” pesannya.

Kembali mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim ini menegaskan potensi ekraf di Kaltim yang sangat luar biasa. Dimana dari 5,61 persen itu ujarnya, paling utama adakah kuliner, kemudian kriya, fashion dan penerbitan.

“Sektor unggulan kita adalah kuliner, kriya dan fashion,” ungkapnya. (*)