TITIKNOL.ID, UJOH BILANG – Musim kemarau memberikan dampak bagi stabilitas harga yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Karena itu diperlukan intervensi dari Pemkab Mahulu dalam rangka untuk mencegah kenaikan harga barang yang gila-gilaan di Mahakam Ulu.
Pemkab Mahulu mengambil langkah serius dalam menghadapi situasi kekeringan yang melanda wilayah tersebut. Terutama yang berdampak pada distribusi bahan pokok dan bahan bakar minyak.
Seperti diketahui, banyak masyarakat Mahulu yang bermukim di bantaran sungai. Distribusi pangan hingga BBM umumnya dilakukan melalui akses transportasi sungai. Namun saat kemarau, permukaan air sungai menurun sehingga sulit dilalui.
Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu, Stephanus Madang, mengungkapkan bahwa salah satu intervensi yang akan dilakukan pemerintah adalah melalui program Subsidi Ongkos Angkut (SOA).
“Salah satu upaya intervensi dari pemerintah itu akan mendukung dalam program SOA,” ujar Stephanus Madang saat ditanyai mengenai langkah Pemkab dalam menghadapi kondisi kekeringan di Mahulu, Minggu (29/9/2024).
Subsidi ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga di masyarakat dengan membantu biaya transportasi yang tinggi akibat penurunan air sungai.
Hal ini dinilai penting’ karena akibat kekeringan membuat pengangkutan barang dari pusat distribusi memakan ongkos lebih besar.
“Jadi kita menyediakan fasilitas anggaran kepada penyedia jasa layanan angkutan ini, memberikan subsidi untuk jasa transportasinya supaya harga tetap stabil di masyarakat,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa para pengusaha lokal sering mengeluhkan biaya tambahan dalam pengambilan BBM di wilayah Long Hubung dan Long Iram, sehingga subsidi ini diharapkan bisa meringankan beban tersebut.
“Yang dipersoalkan oleh para pengusaha tadi kan karena harus mengambil BBM di Long Hubung dan Long Iram, artinya ada ongkos tambahan. Nah, ongkos tambahan ini yang akan di-handle oleh pemerintah melalui program subsidi SOA tadi,” katanya.
Lebih lanjut, Ia menyebut bahwa daerah yang paling terdampak dari situasi ini adalah Long Apari dan Long Pahangai, sehingga subsidi SOA ini akan lebih difokuskan ke daerah tersebut.
Kedua kecamatan paling hulu ini dinilai paling membutuhkan SOA karena daerahnya yang sangat sulit diakses terlebih di musim kemarau.
“Kalau SOA itu memang untuk sementara karena yang paling berdampak itu Long Apari dan Long Pahangai. Kalau di sini masih bisa teratasi lah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Pemkab telah menganggarkan sekitar Rp 1,2 miliar untuk program ini.
“Tadi sudah dianggarkan sekitar 1,2 miliar. Tinggal nanti bagian ekonomi bisa menjelaskan secara detail,” imbuhnya. Ia menyarankan agar informasi lebih lanjut dapat ditanyakan langsung kepada bagian terkait di Pemkab Mahulu.
Program subsidi SOA ini diharapkan mampu menstabilkan harga kebutuhan pokok di wilayah terdampak dan mengurangi beban ekonomi masyarakat akibat kenaikan biaya distribusi. (*)