Mahulu

3 Kecamatan di Mahakam Ulu Berpotensi Banjir, Bupati: Air Kemungkinan Mengalir ke Sini

×

3 Kecamatan di Mahakam Ulu Berpotensi Banjir, Bupati: Air Kemungkinan Mengalir ke Sini

Sebarkan artikel ini
MAHULU RAWAN BANJIR - Ilustrasi banjir di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Wilayah Long Bagun, Laham, dan Long Hubung harus bersiap menghadapi kemungkinan mengalami banjir kiriman. Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh ingatkan warga untuk bersiap-siap dan waspada, Selasa (8/10/2024). 

TITIKNOL.ID, UJOH BILANG – Pemkab Mahakam Ulu membeberkan tiga kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur berpotensi mengalami bencana banjir. 

Demikian dipaparkan oleh Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh pada Selasa (8/10/2024) di Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. 

Bupati Bonifasius menjabarkan, tiga kecamatan yang dimaksud adalah:

  • Kecamatan Long Bagun;
  • Kecamatan Laham
  •  dan Kecamatan Long Hubung

“Untuk segera bersiap menghadapi potensi banjir,” tuturnya.  

Dengan tingginya intensitas banjir di wilayah hulu, Bonifasius Belawan Geh khawatir air akan segera mengalir ke wilayah-wilayah rawan potensi banjir.

“Sebagian besar terdiri dari pemukiman di bantaran Sungai Mahakam,” ungkapnya.

Pemkab Mahakam Ulu meminta masyarakat segera bertindak dan waspada.

“Wilayah Long Bagun, Laham, dan Long Hubung harus bersiap menghadapi kemungkinan air mengalir ke sini,” ujar Bonifasius.

Ia juga menekankan pentingnya relokasi untuk warga yang tinggal di dekat Sungai Mahakam, Mahakam Ulu. 

“Terkait relokasi penduduk di bantaran Sungai Mahakam, kami harap pemerintahan berikutnya akan lebih peduli dan mengupayakan penataan kawasan ini,” tegasnya.

Lantaran sebagian besar wilayah penduduk adalah pemukiman yang rentan terhadap banjir. 

Berkaca pada banjir besar sebelumnya, pemerintah sudah melakukan pengawasan lapangan. 

“Kami sudah mengecek ke lapangan setelah banjir sebelumnya dan dari situ kami menyarankan agar warga terhindar dari kondisi seperti ini, sebaiknya pindah ke lokasi yang lebih aman di sepanjang jalan poros,” tegasnya.

Langkah relokasi ini, menurutnya, adalah upaya untuk menghindari dampak lebih buruk dari banjir yang terus terjadi setiap tahun di wilayah Mahakam Ulu. (*)