Sangatta

Kronologi Warga Diterkam Buaya Sungai Bengalon Kutim, Korban Berniat Mau Sedot Air

×

Kronologi Warga Diterkam Buaya Sungai Bengalon Kutim, Korban Berniat Mau Sedot Air

Sebarkan artikel ini
DITERKAM BUAYA LIAR - Warga Kutai Timur diterkam buaya di Sungai Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur pada Rabu 2 Oktober 2024 sore. Kala itu korban sedang memperbaiki mesin alkon yang rencananya akan menyedot air dari Sungai Bengalon, Kutai Timur. 

TITIKNOL.ID, SANGATTA – Inilah penjelasan kronologi warga diterkam buaya di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. 

Warga ini berinisial IW, berusia 48 tahun jadi korban diterkam buaya liar Sungai Bengalon, Kutai Timur.

IW merupakan warga dari Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.

Dirinya diterkam buaya liar lantaran dekat dengan bibir Sungai Bengalon. 

Mengenai detail kronologi IW diterkam buaya liar, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutai Timur, M. Naim memberikan penjelasan pada Selasa (8/10/2024). 

Dia sebutkan, musibah menimpa IW pada Rabu 2 Oktober 2024 lalu sekitar pukul 17.00 Wita.

Kala itu dia sedang memperbaiki mesin alkon yang rencananya akan menyedot air dari Sungai Bengalon, Kutai Timur. 

Saat itu posisi IW membelakangi sungai dan kemudian IW menyuruh temannya untuk mengambil bensin.

Lantas, tiba-tiba IW berteriak meminta tolong. “Tetapi setelah temannya menoleh ke belakang, air sudah gergemuruh,” tutur Naim.

Selanjutnya, selang beberapa menit, teman IW sempat melihat tubuh IW mengapung di atas air ke arah hulu Sungai Bengalon.

Berdasarkan laporan dari Desa Tepian Langsat pada Senin 7 Oktober 2024 bahwa jasad korban alias IW belum ditemukan secara utuh hingga saat ini.

“Infonya baru ditemukan potongan bagian tubuh, yaitu kaki di pinggir sungai,” beber Naim. 

Atas kejadian tersebut, pihaknya bersama Pemerintah Desa Tepian Langsat serta warga masih melakukan pencarian IW.

Ia mengimbau agar seluruh warga Kutai Timur yang tempat tinggalnya berdekatan dengan kawasan atau sedang beraktivitas di sungai agar lebih waspada dan berhati-hati.

Sebab kata dia, sungai-sungai yang ada di Kabupaten Kutai Timur merupakan habitat dari buaya-buaya. 

“Jadi harus hati-hati,” tegas Naim. (*)