Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan memimpin rapat persiapan uji coba program Makan Bergizi Gratis.
TITIKNOL.ID, TARAKAN – Di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara akan dilangsungkan Makan Bergizi Gratis dalam waktu dekat ini.
Namun praktek tersebut merupakan langkah uji coba yang dilakukan Kota Tarakan selama sehari saja.
Kapan jadwal yang akan dilangsungkan tersebut?
Rapat uji coba persiapan makanan gizi gratis dilaksanakan Pemkot Tarakan, Senin 14 Oktober 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan memimpin rapat persiapan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Rapat yang digelar di ruang rapat Wali Kota ini dihadiri oleh Tim Fasilitator Makan Gratis, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta perangkat daerah Kota Tarakan.
Dalam rapat tersebut, Bustan menyatakan bahwa Pemerintah Kota Tarakan siap melaksanakan uji coba program ini. Uji coba MBG direncanakan menyasar 1.000 anak.
“Dalam menentukan lokasi uji coba, kita akan memprioritaskan sekolah di kecamatan dengan tingkat stunting tertinggi,” ujar Bustan.
Uji coba program MBG dijadwalkan akan dilaksanakan, Sabtu 19 Oktober 2024 sebanyak satu kali.
Uji coba ini akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Utara.
Hasil dari uji coba ini akan menjadi acuan bagi pelaksanaan program mendatang.
Sasar Dua Lokasi
Sementara itu, Kepala Disdik Kota Tarakan, Tamrin Toha mengatakan pembahasan persiapan masuk dalam wilayah uji coba.
Persiapan pelaksanaan kemarin masih belum menentukan sekolah yang akan disasar.
Namun, pemerintah sudah punya pilihan, ada 2 lokasi yang akan disasar, yakni:
- Kecamatan Tarakan Timur;
- atau di Kecamatan Tarakan Utara.
Sedangkan pihaknya masih mengindentifikasi sekolah mana yang masuk persiapan program yang diusung Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Sekolah dijadikan sasaran dalam rapat ada opsi. Jika memilih satu kecamatan, maka diuji coba di SMPN 11 dan SDN 06 Kampung Empat dan TK.
“Tapi ini belum final. Kemudian kalau dua kecamatan, maka opsi sekolah proyeksi SMPN 6 Juata Laut,” paparnya.
Sekolah yang masuk ke dalam uji coba itu kemungkinan SMPN 11, SDN 06 Kampung Enam dan sejumlah TK di wilayah tersebut. Perkiraan total peserta mencapai 700 orang untuk daerah tersebut.
Ini simulasi, semoga bisa berjalan. Karena ada juga penyediaan dapur yang harus memenuhi standar.
Tentu ada alur proses penyediaan makanan. Standar kebersihan, standar tata letak, proses pemberian makanan dan kendala kita di sekolah rata-rata dapur sekolah kecil.
Sementara informasi standar minimal 10×20 meter. Jadi harus ada satu dapur umum bisa hendle program selanjutnya,” katanya. (*)