Penajam

Dorong Produktivitas Petani PPU, Anggota DPRD Usulkan Pembangunan Bendungan Talake

×

Dorong Produktivitas Petani PPU, Anggota DPRD Usulkan Pembangunan Bendungan Talake

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Iskandar Hamala. (HP/Istimewa)

TITIKNOL.ID, PENAJAM – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Iskandar Hamala, menyoroti pentingnya ketersediaan bahan baku air dalam mendukung semangat para petani untuk kembali berladang.

Ia menyatakan bahwa air merupakan kebutuhan yang krusial untuk mendorong produktivitas sektor pertanian, terutama bagi petani padi di Kecamatan Babulu dan Waru.

Menurut Andi, ketersediaan air yang memadai akan membantu petani dalam mengelola lahan mereka, yang selama ini hanya mengandalkan air tadah hujan.

“Kita harapkan supaya ada Bendung Talake dibangun di sana. Karena kasihan juga petani yang ada di sana, mereka itu mengandalkan sistem air tadah hujan,” Katanya kepada wartawan di Kantor DPRD Kabupaten PPU, Senin (4/11/2024).

Ia menjelaskan bahwa sistem tadah hujan yang digunakan saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan irigasi bagi pertanian.

Kondisi ini membuat produktivitas pertanian di Babulu dan Waru sulit untuk berkembang secara optimal, sehingga perlu adanya solusi yang lebih permanen dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, Andi mendorong agar pemerintah daerah serius mempertimbangkan pembangunan Bendungan Sungai Talake.

Menurutnya, pembangunan bendungan ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketersediaan air baku bagi sektor pertanian di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, Andi mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur pengairan seharusnya menjadi prioritas daerah.

Dirinya menyoroti bahwa dengan adanya sistem irigasi yang baik, produktivitas pertanian dapat ditingkatkan, dan petani di Babulu dan Waru tidak perlu lagi bergantung pada curah hujan.

Namun, ia juga mengkhawatirkan maraknya alih fungsi lahan di Kecamatan Babulu dan Waru. Menurutnya, lahan pertanian di wilayah tersebut mulai beralih menjadi perkebunan kelapa sawit, karena dianggap lebih menguntungkan dibandingkan bertani padi.

“Ya kita maklum juga, karena sekarang daerah pertanian itu banyak yang beralih fungsi,” katanya.

Baca Juga:   Komitmen Atasi Pengangguran dan Kemiskinan, Pj Bupati PPU Singgung Pentingnya Data

Alih fungsi lahan ini, menurut Andi, juga berdampak pada pengairan lahan. Lahan yang tadinya digunakan untuk sawah kini menjadi perkebunan kelapa sawit, yang diketahui memiliki kebutuhan air yang besar.

“Sawah-sawah itu banyak beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Nah, sawit itu banyak menyerap kandungan air. Akhirnya pertanian ini banyak yang kekurangan air,” jelasnya.

Andi berharap pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan kebutuhan air untuk mendukung sektor pertanian. Dengan demikian, para petani dapat lebih produktif, dan ketahanan pangan daerah dapat terjaga di tengah meningkatnya alih fungsi lahan.

Melalui upaya pembangunan Bendung Talake dan perhatian terhadap pengelolaan air, Andi berharap agar pertanian di PPU, khususnya di Babulu dan Waru, dapat berkembang dan menghindari ancaman alih fungsi lahan yang semakin meluas. (Advertorial)