Balikpapan

Daya Beli Warga Balikpapan Tinggi, DP3 Jelaskan Nasib Program Gerakan Pangan Murah

13
×

Daya Beli Warga Balikpapan Tinggi, DP3 Jelaskan Nasib Program Gerakan Pangan Murah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pasar pangan murah di Kalimantan Timur. Kota Balikpapan memiliki lahan produksi padi seluas 100 hektar di Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, untuk mendukung kebutuhan lokal. Kegiatan Gerakan Pangan Murah masih terus dilangsungkan di Kota Balikpapan. (Antara)

TITIKNOL.ID, BALIKPAPAN – Daya beli masyarakat di beranda Ibu Kota Nusantara yakni Kota Balikpapan bisa dibilang masih tinggi meski demikian program kegiatan pasar pangan murah masih terus digiatkan.

Demikian dibeberkan oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan DP3 Balikpapan, Wahidin Alaudin saat berada di Kota Balikpapan.

Pihak Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Balikpapan terus berupaya menjaga stabilitas distribusi pangan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Terutama menjelang Hari Besar Keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru 2025.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DP3 Balikpapan, Wahidin Alaudin menekankan bahwa ketahanan pangan adalah hal yang menjadi perhatian serius.

“Yang sedang kita jaga di Kota Balikpapan adalah bagaimana supaya barang-barang itu tetap masuk. Kami sudah berkomunikasi dengan Satgas Pangan Polres dan juga Polda, karena waktu pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) itu kebutuhan pangan sangat luar biasa,” ujar Wahidin, Senin (2/12/2024).

Ia menekankan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan masyarakat. Terutama kelas menengah ke bawah, mendapatkan akses pangan yang layak.

“Tugas kita sebagai perwakilan negara adalah memastikan bahwa masyarakat kelas menengah ke bawah mendapatkan haknya dengan lebih baik,” tambahnya.

Kota Balikpapan sendiri, menurut Alaudin, memiliki daya beli yang relatif tinggi.

Namun program Gerakan Pangan Murah (GPM) tetap dijalankan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Program GPM diadakan tiga kali seminggu yaitu pada hari Selasa, Sabtu, dan Minggu.

Terkait komoditas strategis seperti beras, DP3 bekerja sama dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar.

Selain itu, Balikpapan memiliki lahan produksi padi seluas 100 hektar di Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, untuk mendukung kebutuhan lokal.

Adapun untuk bawang putih, bahwa komoditas ini sepenuhnya bergantung pada impor.

Baca Juga:   Penyebab Pemain Timnas U17 Edelweizz Auradiva tak Diterima di SMK Negeri Balikpapan

“Beruntungnya, kita memiliki neraca surplus karena transportasi sekarang sudah sangat baik,” pungkasnya.

Upaya ini menunjukkan komitmen DP3 Balikpapan dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan dalam menyambut Natal dan Tahun Baru 2025, dan memastikan stabilitas di tengah dinamika pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur. (*)