Bontang

Hujan Deras Turun, 2 Kelurahan di Bontang Terendam Banjir

35
×

Hujan Deras Turun, 2 Kelurahan di Bontang Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini
BANJIR DI BONTANG - Lumpur yang mengendap di Jalan Polo Air, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara mengalami genangan air coklat pada Minggu (15/12/2024) pagi. Upaya perbaikan drainase dan normalisasi sungai yang dilakukan bulan lalu ternyata belum mampu mengatasi masalah ini.  (HO/BPBD Bontang)

Banjir tidak hanya merendam kawasan itu, tetapi juga membawa lumpur. Warga terdampak sibuk membersihkan lumpur

TITIKNOL.ID, BONTANG – Hujan deras melanda Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. 

Kontan saja, akibat cuaca ekstrem ini, membuat bencana banjir. Ada dua kelurahan di Kota Bontang yang mengalami genangan banjir. 

Dua kelurahan di Kota Bontang yang dimaksud yakni:

  • Kelurahan Api-Api;
  •  dan Kelurahan Telihan

Hal ini terendam banjir usai hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu 14 Desember 2024. 

Meski banjir mulai surut, dampaknya masih dirasakan oleh warga.

Di Kelurahan Api-Api, tepatnya di Jalan Polo Air belakang Bank Dhanarta, banjir tidak hanya merendam kawasan itu, tetapi juga membawa lumpur. Warga terdampak sibuk membersihkan lumpur yang mengendap pasca banjir surut.

“Tengah malam air sudah terlihat di jalan. Puncaknya subuh tadi,” ujar Saili, warga Polo Air Bontang, Minggu (15/12/2024). 

Ia menambahkan, banjir disebabkan air kiriman dari wilayah hulu yang lebih dahulu diguyur hujan deras.

Sementara itu, di Kelurahan Telihan, genangan air sempat mencapai lutut orang dewasa, terutama di RT 23 yang meliputi:

  • Jalan Pontianak 2;
  • Jalan Bandung;
  • Jalan Samarinda;
  • dan Jalan Semarang.

“Data kami mencatat ada 24 rumah terdampak, dengan 34 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 103 jiwa,” kata Lurah Telihan, Mochammad Cholid Hanafi.

Menurut Cholid, penyebab utama banjir adalah penyempitan aliran sungai yang menghambat kelancaran aliran air. 

“Penyempitan sungai ini membuat air sulit mengalir dengan lancar, sehingga menimbulkan genangan di banyak titik,” tuturnya.

Upaya perbaikan drainase dan normalisasi sungai yang dilakukan bulan lalu ternyata belum mampu mengatasi masalah ini. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan Tim Tanggap Bencana dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk memantau kondisi serta mencari solusi jangka panjang,” tambahnya.

Baca Juga:   Raja Juli Antoni Dorong Ekonomi Lokal dan Ciptakan Peluang Bagi Warga Ibu Kota Nusantara di Kaltim

Ia menegaskan, pentingnya langkah konkret untuk mencegah banjir serupa di masa mendatang. 

“Kami berupaya menemukan solusi yang lebih efektif untuk menghindari bencana serupa di masa depan,” kata Cholid. (*)