Samarinda

Lahan Bekas Tambang Batu Bara di Samarinda jadi Kebun Jagung, Akmal Malik Panen

34
×

Lahan Bekas Tambang Batu Bara di Samarinda jadi Kebun Jagung, Akmal Malik Panen

Sebarkan artikel ini
LAHAN BEKAS TAMBANG - Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik melakukan panen perdana jagung di lahan eks tambang batu bara yang berlokasi di Jalan Poros Mugirejo Lubuk Sawah, Kota Samarinda, Kamis 19 Desember 2024. Diketahui, lahan eks tambang di Kalimantan Timur kurang lebih 200 ribu hektare. Sedangkan di Samarinda kurang lebih 6.000 hektare. (HO/Pemprov Kaltim)

Bagi Akmal Malik, apa yang dilakukan Kelompok Tani Tegal Rejo bekerjasama dengan Perkumpulan Penyuluh Pertanian Swadaya Indonesia

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Lahan bekas tambang batu bara di Kota Samarinda kini menjadi lokasi perkebunan jagung, kegiatan pertanian untuk ketahanan pangan. 

Program tersebut didukung penuh oleh Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik. 

Secara langsung Akmal Malik pun melakukan panen perdana jagung di lahan eks tambang batu bara yang berlokasi di Jalan Poros Mugirejo Lubuk Sawah, Kota Samarinda, Kamis 19 Desember 2024. 

Jagung yang dipanen akan dimanfaatkan untuk pakan ternak. 

Selain panen jagung untuk pakan ternak, Pj Gubernur Akmal Malik didampingi sejumlah kepala OPD Pemprov Kaltim juga meninjau percontohan keramba di lahan eks lubang tambang batu bara atau void. 

Bagi Akmal Malik, apa yang dilakukan Kelompok Tani Tegal Rejo bekerjasama dengan Perkumpulan Penyuluh Pertanian Swadaya Indonesia (PPPSI) Kaltim dan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kaltim patut menjadi contoh.

Artinya, lahan yang dimanfaatkan ini bagian dari percontohan untuk membangun ketahanan pangan di Kaltim. 

“Jadi, dengan percontohan keramba untuk budidaya nila dan jagung ini, saya minta ojo kesusu dulu atau jangan terburu-buru,” ucap Akmal Malik disambut tawa undangan panen perdana jagung pakan ternak. 

“Kita lihat dulu hasil tanamannya. Kemudian, kita lihat hasil kerambanya. Kita mau menetralisir dulu. Jadi, kita lihat dulu hasilnya, ojo kesusu ya,” pinta Akmal lagi.

Menurut Akmal, panen dulu keramba yang ada. Karena, hasilnya belum terlihat. Dilihat dulu kualitas hasil keramba eks tambang ini. 

Akmal juga mengingatkan pentingnya pakan buat nila.

“Karena, kalau ikan nila tidak bisa sembarangan. Jadi, jangan sampai bisa panen, tapi tidak ada daging ikannya. Cuma tulang saja. Selanjutnya, dipikirkan juga tenaga yang bekerja dan biaya dikeluarkan,” pesan Akmal. 

Baca Juga:   Kejari PPU Tangani 5 Kasus Tindak Pidana Umum Melalui Restorative Justice di Tahun 2024

“Bantuan bibit sudah diberikan Dinas Kelautan dan Perikanan, sekarang bagaimana mengelola itu,” sambung Akmal Malik. 

Menurut Akmal Malik, setelah panen dari keramba di lahan eks tambang ini, evaluasi akan dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan.

Jika, bagus hasilnya dan berlari kencang, maka siap-siap Kelompok Tani Tegal Rejo mendapat bantuan. 

Pemprov Kaltim hanya akan memberi dukungan kepada kelompok tani yang bersungguh-sungguh dan mampu berlari kencang. 

“Bantuan akan diberikan melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat atau PPM Pertambangan Batu Bara bagi yang berhasil dengan percontohan dilakukan,” kata Akmal Malik.

Potensi yang Siap Dikelola

Diketahui, lahan eks tambang di Kalimantan Timur kurang lebih 200 ribu hektare. Sedangkan di Samarinda kurang lebih 6.000 hektare.

Luas lahan yang ditanam dua hektare dari lima hektare potensi yang siap dikelola.

Dulu lahan tak berfungsi atau ekstrem. Kini disulap menjadi lahan produktif dan sudah panen. 

Ketua PPPSI Kaltim Uri DP menjelaskan program pemanfaatan lahan eks tambang di Mugirejo ini kolaborasi PPPSI Kaltim dengan BSIP dan OPD terkait di lingkungan Pemprov Kaltim serta Kelompok Tani Tegal Rejo. 

“Ini lahan ekstrem, alhamdulillah bisa panen jagung untuk pakan ternak seluas dua hektare,” jelasnya. (*)