TITIKNOL.ID, UJOH BILANG – Terungkap penyebab atau faktor pendorong terjadinya kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Tingginya angka kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kini tengah mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian.
Kapolres Mahulu, AKBP Anthony Rybok mengungkapkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman keras menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu-lintas di Mahakam Ulu.
“Kebiasaan meminum minuman keras menjadi faktor-faktor banyaknya terjadi laka lantas di tempat kita. Ini tentunya menjadi perhatian kita semua,” ujarnya dikutip Titiknol.id pada Sabtu (4/1/2025).
Ia menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berkendara.
Terutama dalam mematuhi aturan lalu-lintas dan menggunakan helm dalam berkendara.
“Bagaimana kita harus bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas dan untuk menggunakan helm,” tuturnya.
Upaya ini, tentu saja tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
“Kami terus menggalakkan sosialisasi dan edukasi untuk mengingatkan bahaya mengendarai kendaraan di bawah pengaruh alkohol. Namun, dukungan dari masyarakat sangat penting,” ujarnya.
Salah satu langkah yang tengah dilakukan Polres Mahulu adalah meningkatkan patroli rutin di jalan-jalan rawan kecelakaan dan menggelar operasi keselamatan.
“Langkah ini bukan hanya untuk menegakkan hukum, tapi juga untuk menyelamatkan nyawa masyarakat kita,” tegasnya.
Ia juga berharap pemerintah daerah dan lembaga terkait dapat bersinergi untuk menekan angka laka lantas melalui edukasi berkelanjutan.
“Kesadaran ini perlu ditanamkan sejak dini, khususnya kepada generasi muda, agar budaya tertib berlalu lintas dapat terwujud,” pungkasnya.
Sepanjang tahun lalu, Polres Mahulu mencatat peningkatan angka kecelakaan, dengan mayoritas kasus melibatkan pengendara roda dua yang tidak menggunakan perlengkapan keselamatan.
Ia berharap, melalui langkah-langkah edukasi dan penegakan hukum, tren ini dapat ditekan.
“Kami percaya bahwa dengan kesadaran yang lebih tinggi, angka kecelakaan bisa menurun. Mari kita jadikan keselamatan berlalu lintas sebagai budaya bersama,” katanya. (*)