TITIKNOL.ID, PENAJAM – Program unggulan pemerintah pusat, makan bergizi gratis (MBG) yang rencana serentak dimulai pada Januari 2025 dan tersebar di 26 Provinsi belum menjangkau secara keseluruhan pelaksanaannya.
Meski Kalimantan Timur masuk dalam daftar provinsi tersebut, untuk wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih belum bergerak karena menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis).
“Kami mendukung penuh saja program Presiden RI yang diklaim dapat menyelesaikan banyak persoalan, salah satunya menekan angka stunting tersebut, karena di lain sisi memperkuat kecerdasan otak dan meningkatkan prestasi peserta didik,” ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga PPU, Indah, pada Selasa (21/1/2025).
Pihaknya mengatakan masih akan menunggu regulasi lebih lanjut. Untuk itu, terkait pemetaan data siswa, pembentukan tim khusus, hingga distribusi, persiapan tersebut masih nihil.
Terkait pendanaan, dikatakan sumber tersebut berasal dari pemerintah pusat.
Namun sebelum itu, Pemkab PPU telah mengalokasikan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung program ini.
“Berapa nilai anggaran yang disalurkan kepada kami, juga belum diterima informasinya. Karena sebelum ini, sejak program prioritas MBG rencana pelaksanaannya serentak di 2025, tahun sebelumnya kami dari Pemkab telah mengalokasikan anggaran, namun seiring berjalannya waktu, alokasinya disiapkan pemerintah pusat,” kata Indah.
Meski program ini belum terealisasikan secara menyeluruh ke anak-anak bangsa, Indah mengatakan, uji coba makan gratis sudah dua kali dilakukan di PPU.
“Beberapa waktu lalu, dari Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) berizin ke kami, bahwa mereka melaksanakan uji coba/sampling di SD N 013 dan SD N 011 Penajam,” ucapnya.
Dalam uji coba tersebut, dihadiri Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Disdikpora PPU, Suharti.
“Ya, kami diundang untuk hadir pada acara tersebut, berdasarkan skema penganggaran memang benar Rp10.000 per porsi apakah ideal untuk komponen pemenuhan gizi, tentu ada detail perhitungannya,” ucap Suharti.
Lebih lanjut dikatakan, meski wilayah PPU belum ada kepastian kapan program ini terlaksana sepenuhnya, petugas Badan Gizi Nasional (BGN) bakal mengadakan monitoring di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Rencana tersebut masih berkaitan dengan sampling atau uji coba makan bergizi gratis yang difokuskan pada sekolah-sekolah di sekitar IKN.
“Belum tau kapan dilaksanakannya, tetapi kami sudah menerima surat tugas dari BGN yang memang oleh salah satu Deputi di OIKN meminta pelaksanaan itu, menjangkau 15 – 17 sekolah-sekolah,” pungkasnya. (TN01)