Samarinda

Hujan Deras dan Longsor Landa Samarinda, BPBD Investigasi Mitigasi 

26
×

Hujan Deras dan Longsor Landa Samarinda, BPBD Investigasi Mitigasi 

Sebarkan artikel ini
LONGSOR DI SAMARINDA - Gambar ilustrasi hasil olahan Meta AI yang diambil pada Rabu (29/1/2025): tanah longsor saat turun hujan deras. Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda menyebabkan tanah longsor di Jalan Ampera Teluk Bajau, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa 28 Januari 2025 malam. (Meta AI)

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda menyebabkan tanah longsor di Jalan Ampera Teluk Bajau, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa 28 Januari 2025 malam. 

Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesproyagi, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa informasi mengenai longsor diterima sekitar pukul 23.10 Wita.

Tim gabungan yang terdiri dari pemadam kebakaran, relawan, dan polisi langsung bergerak ke lokasi. 

“Saya juga tiba di lokasi sekitar pukul 12 malam kurang. Kami langsung melakukan koordinasi untuk penanganan awal, termasuk penyemprotan material longsoran agar lumpur tidak menghalangi jalan bagi pengendara,” ujarnya (29/1/2025).

Hingga pukul 02.00 Wita, tim masih berkoordinasi untuk rekayasa lalu lintas demi memastikan keamanan warga yang melintas di jalan tersebut.

Pagi harinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda tiba di lokasi untuk melakukan investigasi mitigasi.

Sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan pengerukan material longsoran.

“Alhamdulillah, tadi sekitar satu jam yang lalu jalan sudah bersih setelah dilakukan penyemprotan ulang oleh teman-teman Posko V Pemadam Samarinda Seberang. Semua bergerak cepat sejak tadi malam, dan pantauan terakhir kami jalan sudah bisa dilalui,” kata Aditya.

Meski demikian, pihak kecamatan tetap memasang rambu dan spanduk peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat yang melintas di lokasi tersebut. 

“Alhamdulillah tidak ada korban dari peristiwa ini. Namun selain memasang rambu, kami juga tindak lanjut dan saya juga sudah lapor ke Pak Walikota bahwa kita ingin menelusuri lagi kemungkinan untuk penambahan area penurapan oleh Dinas PUPR Provinsi Kaltim,” tambahnya.

Aditya juga menyebutkan bahwa kondisi tanah di sekitar lokasi cukup mengkhawatirkan lantaran karakteristik tanah dan kemiringannya yang curam.

Baca Juga:   Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis di Kaltim, Ada Ragam Jenis Pemeriksaan

“Kami berharap ada penambahan area penurapan karena jika dilihat dari karakteristik tanahnya yang curam, potensi longsor tetap ada, meskipun ada bebatuan di beberapa sisinya,” jelasnya.

Langkah koordinasi dengan PUPR Provinsi dan PUPR Kota Samarinda akan segera dilakukan pada hari kerja berikutnya untuk memastikan langkah mitigasi yang lebih maksimal. 

“Dengan kondisi hujan deras beberapa hari terakhir ini, kami diingatkan agar terus waspada terhadap potensi bahaya di wilayah tersebut,” pungkas Aditya. (*)