Titiknol IKN

Kegiatan Konstruksi 2025 di Ibu Kota Nusantara Kaltim Diprediksi Melambat 

38
×

Kegiatan Konstruksi 2025 di Ibu Kota Nusantara Kaltim Diprediksi Melambat 

Sebarkan artikel ini
KONSTRUKSI DI IKN - Ilustrasi perbatasan antara Kutai Kartanegara dengan Penajam Paser Utara yang hubungkan ke arah Ibu Kota Nusantara di Sepaku PPU, Kalimantan Timur. Sektor konstruksi Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur yang selama ini turut andil  dalam menopang perekonomian Provinsi Kalimantan Timur diprediksi melambat di awal Triwulan 2025. 

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Mendatang, kegiatan konstruksi di kawasan IKN Nusantara di Kalimantan Timur ke depan, diprediksi mengalami pelambatan.

Sektor konstruksi Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur yang selama ini turut andil  dalam menopang perekonomian Provinsi Kalimantan Timur diprediksi melambat di awal Triwulan 2025.

Secara keseluruhan year on year (yoy) ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan IV 2024 tumbuh sebesar 6,12 persen dibandingkan Triwulan IV 2023 yang tumbuh di kisaran 5,76 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto mengatakan pada Sabtu (8/5/2025) di Samarinda, Kalimantan Timur. 

Bahwa kegiatan konstruksi di kawasan IKN Nusantara ke depan diprediksi mengalami pelambatan.

Potensi perekonomian Kalimantan Timur pun diprediksi tumbuh melambat, khususnya di triwulan I tahun 2025.

Sepanjang tahun 2024 lalu, pertumbuhan positif berdasarkan pada meningkatnya kinerja lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan, serta masifnya konstruksi di Ibu Kota Negara.

“Juga pada sektor perdagangan,” ujarnya. 

Masifnya pembangunan IKN Nusantara tahun lalu, produksi pada sektor penggalian seperti batu bara dan migas serta industri pengolahan membuat perekonomian di Kalimantan Timur terus menunjukkan tren yang positif.

Sektor industri pengolahan seperti pengolahan pupuk, hingga turunan perkebunan seperti crude palm oil (CPO) maupun industri pengolahan lainnya masih menjadi primadona.

“Seperti dimulainya pembangunan sejumlah industri pengolahan dan dimulainya eksplorasi migas oleh perusahaan ENI dari Italia,” kata Budi. 

Meskipun kegiatan konstruksi di IKN Nusantara, ke depan bakal mengalami penurunan akibat kebijakan pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat.

Namun pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi masih dalam kisaran yang ditargetkan yaitu 5,5 persen. (*)