TITIKNOL.ID, PENAJAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan tenaga medis, khususnya dokter, melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kepala Dinkes PPU, Dr. Jansje Grace Makisurat, menyatakan bahwa rekrutmen tenaga medis melalui kontrak sejauh ini telah terpenuhi.
Namun, untuk jalur PPPK dan CPNS justru minim peminat, sehingga dikhawatirkan akan menghambat pelayanan kesehatan di masa mendatang.
“Skema pengadaan melalui kontrak sudah terpenuhi. Tapi dari PPPK dan CPNS ini sepi peminat. Bahkan untuk PPPK tahap II saat ini dalam proses seleksi, kalau tetap tidak ada peminat, kita juga bingung cari dari mana,” kata Grace, Minggu (4/5/2025).
Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinkes PPU berencana melakukan roadshow ke sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mulawarman, dan Universitas Hasanuddin, guna mempromosikan kebutuhan tenaga medis di PPU.
Menurut Grace, promosi langsung ke kampus diharapkan bisa menarik minat lulusan kedokteran agar bersedia mengabdi di PPU.
Ia menilai langkah tersebut perlu dilakukan demi menjamin ketersediaan tenaga kesehatan yang merata di seluruh wilayah.
“Kebutuhan dokter itu sangat mendesak karena jumlah penduduk terus meningkat. Walaupun semua puskesmas sudah punya dokter, tapi jumlahnya masih sangat minim. Harus ada dokter pengganti kalau yang satunya berhalangan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, idealnya, sebuah puskesmas non-rawat inap memerlukan minimal tiga hingga empat dokter.
Sedangkan untuk puskesmas dengan rawat inap, bisa membutuhkan hingga enam dokter agar pelayanan tidak terganggu.
Saat ini, Dinkes PPU masih terus mengkaji langkah-langkah strategis untuk menambah jumlah dokter, termasuk dengan memperluas promosi ke luar daerah dan menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan.
“Kami akan terus cari solusi. Roadshow ke kampus jadi salah satu upaya agar lulusan baru tahu bahwa mereka dibutuhkan di PPU. Ini penting untuk memastikan masyarakat mendapat layanan kesehatan yang layak,” pungkasnya. (Advertorial/TN01)