TITIKNOL.ID – Presiden Prabowo Subianto mengundang para pengusaha Inggris untuk berinvestasi dalam sejumlah proyek strategis Indonesia, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek Giant Sea Wall.
Penawaran ini disampaikan dalam pertemuan CEO Roundtable Forum di London pada Kamis (21/11), yang turut dihadiri oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi Roslan Roeslani.
Menurut Rosan, ada dua pengusaha Inggris yang mengajukan pertanyaan kepada Prabowo terkait potensi investasi di IKN.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo memberikan penjelasan mengenai peluang investasi yang tersedia, terutama di sektor infrastruktur dan energi terbarukan.
“Pada forum itu, kami juga menyampaikan peluang investasi di IKN, terutama dalam bidang infrastruktur dan energi terbarukan,” ujar Roslan.
Selain itu, Prabowo juga memperkenalkan proyek Giant Sea Wall, sebuah inisiatif besar yang diharapkan dapat dikerjakan oleh sektor swasta.
Proyek ini bertujuan untuk melindungi wilayah pesisir Indonesia dari dampak perubahan iklim dan ancaman abrasi.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengungkapkan program pembangunan perumahan Indonesia yang menargetkan 3 juta rumah baru per tahun selama 10 tahun ke depan.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan investor dalam proyek perumahan dengan biaya yang efisien dan terjangkau bagi masyarakat.
“Ini adalah kesempatan besar bagi para investor untuk berpartisipasi, dengan menjamin proses yang transparan, terbuka, dan dengan standar yang tinggi,” kata Prabowo.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Inggris ini juga berhasil membawa komitmen investasi senilai US$8,5 miliar atau sekitar Rp135,3 triliun.
Investasi ini akan difokuskan pada sektor transisi energi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Secara keseluruhan, dalam rangkaian kunjungan ke beberapa negara akhir tahun ini, Prabowo telah berhasil membawa investasi sebesar US$18,5 miliar atau sekitar Rp294,6 triliun.
Jumlah tersebut mencakup komitmen investasi US$7 miliar dari British Petroleum (BP), US$1,5 miliar dari CEO Forum, serta US$10 miliar dari perusahaan-perusahaan asal China.
Dengan langkah ini, Prabowo berharap dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara mitra, sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor kunci. (*)