Balikpapan

Kronologi Terungkapnya Dugaan Penyelewengan Donasi Palestina Rp5,6 Miliar di Balikpapan

9
×

Kronologi Terungkapnya Dugaan Penyelewengan Donasi Palestina Rp5,6 Miliar di Balikpapan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi perjuangan kemerdekaan Palestina. (AFP)

TITIKNOL.ID, BALIKPAPAN – Kasus dugaan penyimpangan dalam pengelolaan donasi untuk Palestina di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sebesar Rp5,6 miliar mulai terkuak.

Hal ini tersampaikan setelah seorang mantan karyawan yayasan berinisial ES, mengungkapkan hal ini melalui media sosial.

ES merincikan kejanggalan dalam penggunaan dana yang berhasil dihimpun sejak 2023 hingga Oktober 2024, dengan total mencapai Rp 5,6 miliar.  

ES menjelaskan bahwa ia bersama lima rekan kerja lainnya memutuskan untuk mengundurkan diri secara serentak pada 7 September 2024. 

Kala itu hanya menyisakan satu karyawan lagi yang masih tetap bertahan. 

Keputusan ini diambil setelah mereka merasa ada hal yang tidak beres pada mekanisme keuangan Yayasan dengan inisial DRL itu. 

“Saya baru bergabung di yayasan ini sekitar tiga bulan, tapi karena ada sesuatu yang terasa janggal, akhirnya kami sepakat untuk berhenti,” ungkap ES, Kamis (5/12/2024). 

ES membeberkan bahwa indikasi penyimpangan mulai terkuak setelah tim internal menemukan bukti transaksi yang mencurigakan.  

Selain itu, yayasan yang bersangkutan mengaku-aku memiliki kantor dan struktur organisasi di Gaza.

Namun, setelah ditelusuri, informasi tersebut tidak dapat dibuktikan.  

“Memang ada transaksi yang tercatat menuju Gaza, tetapi data yang tercantum justru nama orang Indonesia, bukan nama orang Palestina,” tambah ES.  

Sebab kata dia, terduga pelaku atau pendiri yayasannya sendiri merupakan kelahiran Palestina. 

Dan ternyata, dia juga baru mengetahui belakangan bahwa yayasan tersebut tidak memiliki izin resmi untuk menghimpun Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).  

Tadinya, ES dan beberapa eks karyawan lain berupaya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. 

Namun pemilik Yayasan terus berkelit dan menghindar. 

“Sesama Muslim, kami ingin semuanya berjalan damai. Tapi ternyata mereka terus menghindar, malah sampai bawa pengacara,” ujar ES.

Baca Juga:   Kebakaran Kebun Kelapa di Sepinggan Balikpapan, Diduga Penyebab Cuaca Panas Sampai Bakar Rumput

Dengan semakin banyaknya bukti yang terkumpul, ES dan pihaknya berencana membuat laporan resmi ke pihak Kepolisian dalam waktu dekat.

Laporan ini akan dilengkapi dengan berbagai bukti, termasuk catatan transaksi mencurigakan dari yayasan. 

“Kami coba berkoordinasi dengan para donatur yang tentu merupakan korban,” bebernya. (*)