Penajam

IKN Bebas Malaria, Dinkes PPU Tunjukkan Kerja Keras Turunkan Kasusnya 59 Persen

19
×

IKN Bebas Malaria, Dinkes PPU Tunjukkan Kerja Keras Turunkan Kasusnya 59 Persen

Sebarkan artikel ini
Pengelola Program Etimologi Kesehatan Dinkes PPU, Harjito Ponco Waluyo (TITIKNOL.ID/CINDY)

TITIKNOL.ID, PENAJAM – Penyebaran malaria menjadi kekhawatiran utama masyarakat Jakarta seiring dengan pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara ke Penajam Paser Utara (PPU) dikarenakan tingginya kasus malaria di wilayah ini.

Hal ini diungkapkan oleh Pengelola Program Etimologi Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ponco Waluyo, yang menargetkan wilayah PPU menjadi salah satu fokus utama penanganan malaria, dengan tujuan menjadikan IKN bebas dari penyakit tersebut.

Berdasarkan datanya, Ponco menyebut pada tahun 2022 tercatat sebanyak 1.327 kasus malaria di wilayah PPU. Sedangkan pada tahun 2023 angkanya menunjukkan penurunan menjadi 1.315 kasus.

“Dari kerja keras kita angka terakhir di tahun 2024 menunjukkan sekitar 505 kasus, dan saya perkirakan totalnya akan mencapai 520 karena laporan Desember belum masuk,” ungkap Ponco, Senin (6/1/2025).

Angka penurunan ini, mencapai 59 persen dari jumlah kasus sebelumnya yang ribuan itu.

Dalam sejumlah kasus, ternyata ditemukan mayoritas infeksi malaria terjadi di daerah perbatasan PPU dengan Kutai Barat, dan Paser.

“PPU sanggup menurunkan kurang lebih 59 persen kasus malaria, ini sekaligus menurunkan tingginya kasus malaria se-Kalimantan Timur, karena memang kasusnya yang tertinggi di wilayah PPU, tapi sebenarnya wilayah tersebut bukan di IKN, melainkan perbatasan antara Kabupaten Penajam, Paser, dan Kutai Barat,” papar Ponco.

Ia menjelaskan kasus-kasus tersebut berasal dari luar, tapi secara lokal di IKN terdeteksi aman.

Dinas Kesehatan PPU juga telah aktif melatih 50 kader Malaria Mobile Migran Populasi (MMP), untuk mendeteksi dini kasus di kalangan pekerja migran yang berpindah-pindah.

Mereka melakukan skrining di pos-pos malaria hutan, untuk memastikan bahwa para pekerja termasuk mereka yang beraktivitas di bidang perkebunan dan perampah kayu diperiksa secara rutin.

Baca Juga:   Anggota DPRD Nanang Ali Sebut bisa Manfaatkan Embun di Babulu untuk Irigasi Pertanian

“Salah satu kegiatan preventif kami adalah survei migrasi yang dilakukan semua pekerja yang datang ke lokasi. Di awal pembangunan IKN, 2018 kami temukan banyak pekerja dari Papua yang ternyata positif malaria dan terdeteksi melalui skrining kami,”

Melalui upaya pencegahan dan pengendalian tersebut, Dinas Kesehatan PPU berkomitmen untuk memastikan keamanan kesehatan bagi masyarakat serta para pekerja di lingkungan IKN bebas dari penyakit Malaria. (TN01)