Titiknol IKN

Kereta Tanpa Rel IKN Nusantara di Balikpapan, Mau Dipulangkan karena tak Berdaya Guna 

55
×

Kereta Tanpa Rel IKN Nusantara di Balikpapan, Mau Dipulangkan karena tak Berdaya Guna 

Sebarkan artikel ini
TRANSPORTASI MASSAL - Ilustrasi Presiden Jokowi menjajal transportasi massal trem otonom tanpa rel di Ibu Kota Nusantara, Selasa (13/8/2024). Kata Jokowi, transportasi massal adalah kunci untuk mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat di Ibu Kota Nusantara. (HO/Sekretariat Presiden)

TITIKNOL.ID, BALIKPAPAN – Kereta tanpa rel buatan China yang sempat beroperasi di Ibu Kota Nusantara kini bernasib menganggur, dipulangkan ke negeri asalnya. 

Kendaraan masa depan yang sempat mencuri perhatian publik adalah Autonomous Rail Transit (ART) atau kereta tanpa rel buatan perusahaan CRRC Qingdao Sifang.

Setelah gagal memenuhi ekspektasi selama masa tahapan uji coba di IKN Nusantara, ART resmi dikembalikan ke negara asalnya, China.

Armada ART dikembalikan karena dinilai tidak mampu beroperasi secara otonom sesuai harapan dalam tahap proof of concept (PoC) yang berlangsung pada Agustus-Oktober 2024.

Kereta berteknologi canggih tersebut ternyata belum siap mendukung ekosistem smart mobility yang tengah dibangun di kawasan Ibu Kota Nusantara.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menjelaskan bahwa pengembalian ini merupakan inisiatif dari pihak Otorita IKN sendiri.

“Kami yang minta kembalikan, sesuai hasil PoC untuk dapat disempurnakan dan diperbaiki teknologinya,” ujarnya, Kamis (1/5/2025).

Menurut Ali, ART itu meninggalkan kawasan IKN sejak Selasa (29/4/2024) menuju Pelabuhan Semayang Balikpapan untuk proses pengembalian. 

Unit ART diangkut menggunakan kapal besar bernama Chang Zan yang telah bersandar sejak Rabu 30 April 2025.

Seluruh unit ART telah dimuat ke atas kapal dengan bantuan peralatan berat seperti crane.

Seorang sopir truk trailer yang turut dalam proses pengangkutan mengatakan bahwa proses pemuatan dimulai sekitar pukul tiga sore.

“Keretanya sudah dikasi naik di kapal itu mas,” ujar sang sopir yang masih berada di kawasan pelabuhan sambil menunjuk ke arah kapal warna biru putih bertuliskan Chan Zan di Pelabuhan Semayang Balikpapan.

Sementara itu, aktivitas di sekitar kapal tampak mulai melambat dengan akses masuk ke kapal telah ditutup dan hanya beberapa buruh yang masih berlalu-lalang di dermaga.

Baca Juga:   Sayangkan Berita Hoax Soal IKN Masih Menyebar, Alimuddin: Sedikit Ganggu Pembangunan IKN

Meskipun ART buatan China ini gagal menjalani uji coba sesuai harapan, Otorita IKN tetap berkomitmen pada pengembangan sistem transportasi pintar dan berkelanjutan.

Salah satu terobosan yang tengah dikembangkan adalah Mobility-as-a-Service (MaaS), sebuah aplikasi canggih yang memungkinkan warga IKN memesan berbagai moda transportasi seperti bus listrik, sepeda listrik, hingga layanan urban air mobility dalam satu platform terintegrasi.

“Dengan MaaS, warga IKN akan menikmati kemudahan dan kenyamanan transportasi yang praktis dan ramah lingkungan,” jelas Ali.

Otorita IKN juga membuka peluang untuk uji coba lanjutan pada masa depan jika pabrikan asal China tersebut berhasil menyempurnakan teknologi ART sesuai standar dan kebutuhan kota cerdas IKN Nusantara.

Langkah ini menunjukkan bahwa meski menghadapi tantangan, IKN Nusantara tetap teguh pada visinya sebagai kota masa depan dengan sistem mobilitas modern dan berkelanjutan. (*)