Penajam

Kurangi IIntensitas Pengangkutan Sampah, DLH PPU Usul Pengadaan Dumptruck Tiap Tahun

103
×

Kurangi IIntensitas Pengangkutan Sampah, DLH PPU Usul Pengadaan Dumptruck Tiap Tahun

Sebarkan artikel ini
Salah satu armada pengangkut sampah milik DLH yang mengalami kerusakan sudah tidak difungsikan mengangkut sampah (ist)

TITIKNOL.ID, PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya memaksimalkan pelayanan pengangkutan sampah secara menyeluruh di wilayah PPU.

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Kamaruddin menyebut idealnya daerah memiliki 30 armada pengangkut sampah (dumptruck) agar bisa menjangkau seluruh wilayah dan meningkatkan efisiensi pengangkutan sampah.

Sedangkan PPU hanya memiliki 17 dump truck untuk mengangkut volume sampah yang besar.

“Untuk mengurangi volume sampah yang menumpuk di masyarakat, kita upayakan ada peningkatan sarana prasarana termasuk dump truck tahun ini kita mengadakan tambahan satu dumptruck, jadi total keseluruhan dumptruck kita 18,” ujar Kamaruddin, Rabu (28/5/2025).

Pengadaan sarana berupa dumptruck menjadi targetnya tiap tahun. Usulan satu unit per tahun ini mengingat pemberlakuan efisiensi, sementara harga per unit mencapai Rp600 juta.

“Ini guna memaksimalkan cakupan wilayah, targetnya satu tahun satu dumptruck, juga untuk peremajaan, karena rata-rata armada kita sudah berumur, ada beberapa bagian yang keropos. Lagi efisiensi, jadi kita batasi pengadaannya,” katanya.

Hingga saat ini, DLH PPU melalui armada pengangkut sampah melayani empat kecamatan yang ada. Sampah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) juga masih menjadi tanggung jawab pihaknya.

Ia menambahkan, dengan adanya penambahan armada ini juga mengurangi frekuensi mereka bolak-balik mengangkut sampah dimana dalam sehari bisa tiga kali pengangkutan.

“Mungkin nanti kalau kedatangan penduduk ke IKN, sampah kita melonjak. Kalau sampai saat ini kita tetap layani untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Sepaku. Ada dua armada kita di sana. Cuma, posisi sampah untuk kawasan inti pemerintahan, mereka sendiri yang mengelola, tugas kami di lingkungan masyarakatnya,” papar Kamaruddin.

Baca Juga:   Mencari Duta Pelajar Sadar Hukum 2024 di Kutai Barat Kaltim, Berpeluang Raih Beasiswa

Limbah asal rumah tangga tersebut yang kemudian diangkut menggunakan dumptruck untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung.

Lebih lanjut, ia mengatakan normalnya tiap individu menghasilkan 0,5 kilogram sampah.

Meski tidak sepadat daerah lainnya yang total per hari mencapai 400 ton produksi sampah, namun pihaknya tetap mengupayakan dapat mengurangi jumlah produksi sampah di PPU.

“Kalau standarnya 0,5 kg per hari yang dihasilkan masyarakat. Penduduk kita memang belum terlalu padat, tetapi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kita yang sudah tidak sanggup menampung kiranya dalam dua tahun ke depan,” jelas Kamaruddin.

(Advertorial/TN01)