PaserTitiknolKaltim

Warga Paser Krisis Air karena Pipa PDAM Bocor, PTPN IV Harus Bertanggung Jawab

45
×

Warga Paser Krisis Air karena Pipa PDAM Bocor, PTPN IV Harus Bertanggung Jawab

Sebarkan artikel ini
KRISIS AIR BERSIH - Kebocoran pipa air baku milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kandilo yang terjadi di Desa Damit, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur telah mengganggu distribusi air bersih ke masyarakat sejak Selasa 7 Oktober 2025 hingga Rabu 8 Oktober 2025. (HO/PDAM Paser)

TITIKNOL.ID, TANA PASER – Kebocoran pipa air baku milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kandilo yang terjadi di Desa Damit, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur telah mengganggu distribusi air bersih ke masyarakat sejak Selasa 7 Oktober 2025 hingga Rabu 8 Oktober 2025.

Kebocoran tersebut diduga kuat disebabkan oleh aktivitas alat berat milik PTPN IV yang melintas dan melakukan penggalian di sekitar jalur pipa.

Dewan Pengawas Perumdam Tirta Kandilo, Paulus Margita, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah darurat agar pasokan air bersih tetap tersedia bagi warga terdampak.

“Kami sudah meminta bantuan dari BPBD Paser dan pihak Kecamatan Tanah Grogot untuk membantu distribusi air bersih ke rumah-rumah warga, terutama di wilayah Tanah Grogot,” tutur Paulus di Paser. 

Air bersih tersebut diambil dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Desa Sangkuriman, Kecamatan Paser Belengkong.

Distribusi dilakukan menggunakan tiga unit mobil tangki yang dikerahkan oleh PDAM, BPBD Paser, dan Kecamatan Tanah Grogot.

“Tadi sudah dikirim ke SPPG Desa Tapis. Total ada tiga mobil tangki yang turun. Pengambilan airnya kami gratiskan untuk warga,” kata Paulus.

Lebih lanjut, pihak Perumdam telah melayangkan surat resmi kepada PTPN IV untuk meminta pertanggungjawaban atas kerusakan yang terjadi.

“Kami sudah bersurat ke PTPN IV agar mereka bertanggung jawab, termasuk mengganti biaya perbaikan pipa dan pemulihan jalur air baku sesuai perhitungan teknis dari tim kami,” tegas Paulus.

Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, kebocoran terjadi pada pipa ductile berdiameter 400 mm yang merupakan jalur utama pasokan air baku ke instalasi pengolahan milik Perumdam Tirta Kandilo.

Akibatnya, operasional perusahaan terganggu dan menimbulkan potensi kerugian, serta berdampak langsung terhadap pelayanan air bersih bagi masyarakat. (*)