Berau

Pjs Bupati Berau Salurkan Bantuan Sembako untuk Para Korban Banjir di Kampung Suaran

×

Pjs Bupati Berau Salurkan Bantuan Sembako untuk Para Korban Banjir di Kampung Suaran

Sebarkan artikel ini
Pjs Bupati Berau Sufian Agus memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di Kampung Suaran

TITIKNOL.ID, BERAU – Banjir Kampung Suaran akibat luapan air sungai yang sudah terjadi sekitar Jumat (27/9/2024) pagi lalu hingga menyebabkan ratusan masyarakat Kampung Suaran yang terkena dampak banjir.

Pjs Bupati Berau, Sufian Agus bersama Sekda Berau, Muhammad Said serta beberapa OPD terkait pun langsung meninjau lokasi banjir di Kampung Suaran Minggu (29/9/2024) siang kemarin.

Tak hanya itu, Pjs Bupati Berau Sufian Agus memberikan bantuan sembako untuk masyarakat yang terdampak banjir tersebut

“Tujuan peninjauan ini adalah untuk memberikan bantuan kebutuhan pokok yakni sembako. Selanjutnya, akan ada bantuan-bantuan lain juga,” ucapnya Senin (30/9/2024).

Dirinya juga mengungkapkan turut prihatin atas kejadian di Kampung Suaran bahkan putusnya jembatan yang merupakan akses sekolah.

“Saya sedih ada warga kita yang terkena banjir seperti kampung suaran. Apalagi jembatan yang merupakan akses pendidikan terputus,” ungkapnya.

Sufian Agus pun menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau akan memberikan bantuan yang maksimal seperti nelayan terhambat dalam bekerja karena alat tangkap dan perahu yang hilang ataupun rusak.

“Hal yang sama juga terjadi terhadap petani yang gagal panen. Maka, Pemerintah Kabupaten Berau juga akan bertindak terkait hal itu,” ujarnya.

Namun kata dia nanti ada Dinas terkait akan melakukan pendataan untuk warga yang memang terdampak.

“Nanti kami follow up ke dinas terkait untuk pendataan warga yang terdampak banjir,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Kampung Suaran, Arief Sugiarto, menyampaikan bahwa Pemerintah Kampung akan mendata warga yang ada di RT 1, RT 2, dan RT 3 menjadi korban dari banjir besar ini.

Baca Juga:   Pemkab Kucurkan Anggaran Rp 178 Miliar untuk Penanganan Stunting di Berau

“Untuk datanya RT 65 KK, RT 2 51 KK, dan terbanyak RT 3 281 KK, jadi ada sekitar 400 KK. Itu hanya data kan real dilapangan pasti ada yang terlewat,” tuturnya.

Akan tetapi, dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk dapat menjadikan jembatan yang putus sebagai prioritas untuk perbaikan karena merupakan akses pendidikan.

“Kami meminta agar dapat memprioritaskan jembatan karena akses pendidikan. Kemudian warga yang mata pencahariannya nelayan karena beberapa kapal hilang dan pecah. Serta alat tangkap,” pungkasnya. (Advertorial/Diskominfo)