Balikpapan

Mendagri Tito Karnavian di Balikpapan Kepincut Wisata Laut Kaltim, Berkelas Internasional

29
×

Mendagri Tito Karnavian di Balikpapan Kepincut Wisata Laut Kaltim, Berkelas Internasional

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi wisata perairan laut yang indah di Berau, Kalimantan Timur. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian memperhatikan potensi wisata alam di Kalimantan Timur. Dirinya kepincut, kagum akan wisata alam di Kalimantan Timur. 

Tito Karnavian menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan potensi wisata alam Kalimantan Timur, terutama kawasan wisata bahari

TITIKNOL.ID, BALIKPAPAN – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian memperhatikan potensi wisata alam di Kalimantan Timur. Dirinya kepincut, kagum akan wisata alam di Kalimantan Timur. 

Karena itulah, Menteri Tito Karnavian menyampaikan pesan penting ke Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik soal pelestarian destinasi wisata alam di wilayah Kalimantan Timur.

Hal ini terungkap dalam kunjungan kerjanya di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu 14 Desember 2024 dalam diskusi yang berlangsung di Gedung VVIP Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kota Balikpapan. 

Dalam pertemuan tersebut, Tito Karnavian menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan potensi wisata alam Kalimantan Timur, terutama kawasan wisata bahari di Maratua dan Derawan yang telah dikenal hingga mancanegara.

Mendagri Tito Karnavian menitip pesan kepada Pak Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik untuk menjaga potensi pariwisata, terutama wisata alam. 

“Kalimantan Timur memiliki kekayaan alam luar biasa, seperti wisata laut kelas internasional di Maratua dan Derawan,” ujar Tito Karnavian.

Tito menyoroti keunikan wisata bahari di Maratua, termasuk fenomena Schooling Barracuda yang menjadi daya tarik utama wisatawan internasional.

Ia bahkan menyebut kawasan ini sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.

“Saya sudah beberapa kali ke sana, dan saya memutuskan bahwa di seluruh Indonesia, wisata di Maratua adalah yang terbaik. Ada fenomena unik seperti tornado ikan barracuda yang luar biasa. Ini harus dijaga dan dikonservasi,” tambahnya.

Menurut Tito Karnavian, pelestarian ekosistem laut ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus melibatkan masyarakat lokal dan pemilik resort setempat.

Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan potensi wisata tersebut.

Baca Juga:   Rahmad Mas'ud Tawarkan Para Walikota di Indonesia, Silakan Kirim Sayuran, Balikpapan Terbuka Lebar

Kalau ekosistem seperti Schooling Barracuda ini hilang, dampaknya sangat besar.

Misalnya, jika ikan-ikan itu ditangkap dan dijual, mungkin hanya menghasilkan ratusan juta rupiah.

Namun, jika dibiarkan hidup, mereka bisa menarik wisatawan yang membawa puluhan ribu dolar Amerika Serikat. 

“Dampaknya akan jauh lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal, seperti perkembangan resort, transportasi, UMKM, hingga restoran,” jelas Tito Karnavian.

Ia juga menekankan pentingnya konservasi wisata alam ini sebagai bagian dari persiapan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dengan menjaga dan mengembangkan potensi wisata, Kalimantan Timur diharapkan siap menjadi pusat perhatian dunia.

“Ketika IKN pindah ke Kalimantan Timur, semua sarana penunjangnya, termasuk sektor wisata, harus sudah siap. Oleh karena itu, konservasi harus tetap dijaga,” tutup Tito Karnavian. (*)