Bibit yang diberikan berupa ikan nila, mas, lele dan patin. Bantuan bibit ikan lele juga disertai dengan kolam terpal dan mini blower serta pakan ikan
TITIKNOL.ID, TANJUNG REDEB – Tahun ini Dinas Perikanan (Diskan) Berau memberikan bantuan hibah bibit ikan air tawar kepada 9 kelompok nelayan budidaya di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk meningkatkan produksi ikan budidaya yang masih banyak mendatangkan dari luar daerah.
Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Diskan Berau, Dadang Sutikno menyampaikan, 8 kelompok nelayan budidaya yang dibantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau tersebut tersebar di Kecamatan Segah, Sambaliung, Teluk Bayur dan Gunung Tabur.
Itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni 2024. Sedangkan, hibah yang bersumber dari APBD Perubahan 2024 hanya satu kelompok saja.
Dari usulan yang masuk berdasarkan proposal, tentu tidak bisa direalisasikan semua.
“Kami sesuaikan dengan jumlah anggota kelompok agar bisa dibagi merata, pun disesuaikan dengan anggaran yang tersedia juga,” ucap Dadang Sutikno pada Jumat (13/12/2024).
Disebutnya, bibit yang diberikan berupa ikan nila, mas, lele dan patin. Bantuan bibit ikan lele juga disertai dengan kolam terpal dan mini blower serta pakan ikan.
Sedangkan, bagi pembudidaya lele di kolam tanah hanya diberikan bantuan bibit saja.
Sebelum diberikan bantuan, Diskan Berau telah melakukan verifikasi kepala calon kelompok penerima.
Demi menghindari nama anggota berada di dua kelompok yang berbeda. Menyiasati itu, biasanya pihaknya membantu per kelurahan atau per kampung.
“Kita verifikasi sebelumnya, jangan sampai ada nama yang ada di dua kelompok. Agar tidak ada penerima yang double,” ucapnya.
Untuk mempermudah pembagian dalam kelompok, pihaknya juga membatasi 10 angota sampai 15 anggota saja. Jika mencapai 25 anggota atau lebih tentunya kelompok perlu dibagi menjadi dua terlebih dahulu.
“Dalam satu kelompok jangan sampai kebanyakan, takutnya susah membagi bibit ikannya,” kata Dadang.
Apalagi kelompok yang mengusulkan bantuan lebih dari yang direalisasikan tahun ini, makanya Diskan Berau tetap akan menganggarkan hibah serupa tahun depan.
Berdasarkan hasil usulan yang ditampung dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat kecamatan.
“Kami juga tidak bisa memberikan bantuan di tahun berjalan. Mengingat usulan yang masuk di musrenbang,” ujarnya.
Kendati begitu, pendampingan dalam membuat proposal tetap dilakukan, utamanya bagi kelompok yang berasal dari kampung.
Untuk pemilihan jenis bibit ikan air tawar akan disesuaikan dengan kebutuhan di daerah tersebut banyak paling yang mana.
“Saat ini untuk daerah mulai banyak permintaan untuk ikan lele. Karena belum mencukupi, makanya tidak sedikit juga pelaku usaha yang mendatangkan lele dari luar daerah,” paparnya.
Bertambahnya jumlah pendatang ke Berau menurutnya yang memengaruhi perubahan tersebut.
Sebab, masyarakat Berau sebelumnya jarang yang mengkonsumsi ikan lele. Kebutuhan dengan produktivitas budidaya tidak sebanding, sehingga masih kerap mendatangkan ikan air tawar dari luar daerah
“Biasanya juga diambil dari tenggarong untuk ikan nila. Karena pembudidaya ikan mas di Berau kurang sekali, rata-rata adalah keramba. Karena pertumbuhan nila agak lambat,” tuturnya.
Kendala Harga Pakan Mahal
Dadang menambahkan, kendala yang dihadapi para pembudidaya saat ini adalah harga pakan yang mahal.
Satu karung berisi 30 kg saja harganya bisa mencapai sekitar Rp 400 ribu, dari sebelumnya yang sekitar Rp 300 ribu saja.
Hal ini yang banyak dikeluhkan kelompok. Akhirnya membuat mereka meminta usulan alat pakan.
“Kami pernah membantu alat pakan itu, tapi banyak kendala juga, terutama beberapa bahan pokok pembuatan pakan itu cukup sulit ditemukan,” sambungnya.
Saat ini harga ikan nila di Berau yakni Rp 50 ribu sampai Rp55 ribu per kilogram.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan luar Berau mampu mencapai setengahnya. Tapi belum termasuk biaya transportasinya.
“Mungkin perhitungan pelaku usaha risikonya lebih kecil kalau membeli di luar, makanya masih sedikit yang mengembangkan budidaya ikan nila,” katanya. (*)